| 6 Feb 2010 Yockie Suryo Prayogo about Montecristo
Group musik itu namanya MONTECRISTO
Source: Yockie's Notes
Written by Yockie Suryo Prayogo
Apa itu Montecristo? Bagi anda penikmat cigar dengan mudah akan bisa menemukan jawabannya.
Apa aktivitas kelompok musik Montecristo tersebut? Ya bikin lagu dan rekaman musik lah... masa mau dakwah?!
Nah... saya ingin menempatkan posisi diri saya bukan sebagai sesama pelaku musik, namun 'sedikit-lebih' sebagai pemerhati dan salah satu pembantu yang dipercaya untuk turut memberikan opinian dalam men-design colour/ambience audio yang diharapkan [proses mixing]
Secara komposisi arrangemen musik, Montecristo saya katagorikan sebagai kelompok musik yang berani melanjutkan proses eksplorasi Progressive-Rock yang selama ini (di dalam negeri) cenderung dianggap 'masa lalu' dan merepotkan... sigh! [tentu hanya oleh kelompok industri mainstream saja]
Montecristo lewat olahan tangan dan pikiran seorang 'koki juru-masak' yang bernama Fadhil Indra, dengan gigih berusaha menuai spirit, 'gimmick' dan sensasi Progressive untuk kembali muncul ke permukaan.
Montecristo lewat suara tenggorokan seorang vocalist yang bernama Eric, yang berdarah keturunan, dan konon profesinya adalah seorang pengusaha (sukses?), dengan tekun mau belajar cara menyanyi dengan benar pada seorang rocker gondrong kawakan bernama Doddy Katamsi. Dan hasilnyapun sama sekali tidak bisa disebut mengecewakan... jauh diatas lumayan... *serius* :) tapi belum bisa dibilang hebat ! (soalnya CD nya belum terbukti bisa terjual hingga diatas omzet 2 juta copy). Konon, itu pula semangat yang ber-kobar2 yang ditanamkan pada masing2 anggota/personilnya ketika sedang tipsy hehehe... Salut, sekaligus InsyaAllah saya turut mendoakan. Tuhan pasti merestui :)
Montecristo adalah Tema besar sebuah lukisan yang berbicara tentang nilai2 kemanusiaan yang terjadi di antara pergaulan sosial sesama mereka sendiri maupun persoalan sosial di tataran masyarakat Indonesia pada umumnya.
Montecristo adalah "MEMBACA INDONESIA dari LUAR PAGAR INDONESIA". Memang tidak harus mengenakan blangkon atau sarung berkupiah untuk menegaskan identitas serta eksistensi diri, melalui metoda "contra-punk" hal tersebut juga sah2 saja dan halal untuk dilakukan.
Akhir kata... selamat dan semoga sukses, musik Indonesia memang memerlukan terobosan2 serta keberanian2 ber-JIBAKU untuk melengkapi hadirnya "pengorbanan2 materi" maupun keringat yg ber-darah2, sebagai prasyarat menuju sebuah keberhasilan yang di-cita2kan.
Keberhasilan apa saja, hanya bisa dicapai lewat pergulatan kreativitas yang melibatkan otak, hati dan ilmu... bukan beradu tebal seberapa banyak isi dompet yang dimiliki. Sekali lagi salut atas kerja rekas... eh keras yang membanggakan!
Salam mesra 'bottle of wine' dari BSD, cheers!
|
