| 7 Nov 2012 Performance at BBJ to be Televised
The recorded show at Bentara Budaya Jakarta a few months ago will be televised on O-Channel, Saturday 24 November 2012, 21:00-22:00. The 100-minute performance has been edited down to 60 minutes to fit the TV program. At least that is what the article in today's Suara Merdeka online says.
Here is the
Suara Merdeka link.
Pentas Montecristo Akan Ditayangkan di O Channel
JAKARTA - Setelah dinilai sukses menggelar konser di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Mei lalu, Montecristo bersiap memanjangkan memori penikmat musik progresif Indonesia. Untuk konser kali ini, konser mereka yang kala itu berdurasi 100 menit akan dipadatkan menjadi 60 menit dan akan ditayangkan di O Channel, Sabtu (24/11), pukul 21.00-22.00. Eric Martoyo, vokalis, penulis lirik, dan motor utama Montecristo, di Jakarta, Selasa (6/11), menuturkan, konser mereka di BBJ kala itu didukung Oni Krisnerwinto dengan 9 pieces string ensemble dan Jockie Suryoprayogo dianilai sangat penting.
Bukan semata-mata komposisi dan harmoni lagu-lagu Montecristo yang membuat mereka tertantang untuk terus memainkan, tapi mereka juga mempunyai pesan. ”Lewat lirik ini ingin kami kabarkan kepada publik,” katanya.
Hal senada juga diutarakan Oni dan Jockie Suryoprayogo. Mereka mengaku bahagia dilibatkan untuk mematangkan sekaligus memperkaya musik progresif. ”Tidak semua orang mampu membawakannya dengan baik dan pas,” kata Jockie.
Harapan Besar
Karena itu, mantan personel God Bless itu memiliki harapan besar untuk kemajuan band langka seperti Montecristo dan genre rock progresif di Indonesia. Sebagaimana dulu dicatat sejarah, Jockie pernah menggarap sejumlah musik progresif bersama Eros Djarot dan beberapa nama lain.
Bagaimana komentar presiden Indonesian Progressive Society (IPS) atau komunitas penikmat musik progresif Indonesia Andy Julias?
Menurut pentolan Band Makara itu, di Indonesia hanya ada beberapa album bergenre progresif yang diproduksi dalam setahun.
Hal itu diamini perwakilan AMI Awards Seno M Hardjo yang menyodorkan data, pada periode 2010/2011 saat album Montecristo dirilis, hanya ada dua daftar dari genre ini. ”Padahal persyaratan untuk dikategorikan minimal harus ada tiga entry,” katanya.
Dampaknya, album Montecristo itu, tidak bisa masuk AMI Awards. Karena itu, lanjut Seno, dibutuhkan exposure untuk musik dan musisi genre itu. Dia meyakini, komunitas penggemar musik progresif di Indonesia masih cukup banyak.
Bukti konkretnya, ketika sejumlah grup band progresif mancanegara seperti YES dan Dream Theater mampir ke Jakarta, penontonnya membeludak. Karena itu, dia menyambut baik jika rekaman konser Montecristo di BBJ dipanjangkan usianya di O Channel. (G20-60)
|
